Halaman

Selasa, 03 Maret 2015

Jenis-Jenis Induktor

Jenis-Jenis Induktor

Berikut Jenis-Jenis Induktor

   a. Choke
            Piranti  ini di gunakan untuk menahan sinyal (AC) frekuensi tinggi agar tidak melewati satu  bagian tertentu dari rangkaian. Sinyal-sinyal frekuensi rendah atau  tegangan  DC akan di biarkan lewat. Choke-shake berukuran besar memiliki bentuk seperti  trafo,  namun h hanya memiliki satu  buah kumparan.  Choke-choke   yang lebih kecil terdiri dari butiran-butiran atau gelang-gelang  yang terbuat dari bahan ferit, yang dirangkaikan dengan seutas kawat yang membawa sinyal-sinyal frekuensi tinggi. Ferit adalah sebuah   bahan yang mengandung besi sehingga  bahan ini  berfungsi sebagai inti yang menyediakan saluran bagi  garis-garis gaya  magnet di sekitar kawat. Terkadang, sebuah coke di buat dengan   cara melilitkan   kawat pada sebuah cincin  ferit.
    b. Kumparan Penala
            Piranti ini di gunakan pada pesawat pemancar  dan penerima  radio, untuk menala ( tuning) rangkaian elektronik di dalamnya  agar bekerja pada suatu frekuensi radio tertentu. Kumparan di lilitan pada   sebuah wadah plastik dan ini  memiliki sebuah inti ferit atau  inti keramik debu besi  yang dapat di putar keluar masuk kumparan untuk Menala rangkaian. Dua   buah  kumparan atau lebih dapat dilitkan pada sebuah wadah untuk membentuk sebuah trafo .
    
       c. Toroid
             Ada satu jenis induktor yang kenal dengan nama toroid. Jika biasanya induktor berbentuk silinder memanjang, maka toroid berbentuk lingkaran. Biasanya selalu menggunakan inti besi (core) yang juga berbentuk lingkaran seperti kue donat.   
 

Salah satu keuntungan induktor berbentuk toroid, dapat induktor dengan induktansi yang lebih besar dan dimensi yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan induktor berbentuk silinder. Juga karena toroid umumnya menggunakan inti (core) yang melingkar, maka medan induksinya tertutup dan relatif tidak menginduksi komponen lain yang berdekatan di dalam satu pcb.
      d. Ferit dan Permeability
Besi lunak banyak digunakan sebagai inti (core) dari induktor yang disebut ferit.  Ada bermacam-macam bahan ferit yang disebut ferromagnetik.  Bahan dasarnya adalah bubuk besi oksida yang disebut juga iron powder. Ada juga ferit yang dicampur dengan bahan bubuk lain seperti nickle, manganase, zinc (seng) dan mangnesium. Melalui proses yang dinamakan kalsinasi yaitu dengan pemanasan tinggi dan tekanan tinggi, bubuk campuran tersebut dibuat menjadi komposisi yang padat. Proses pembuatannya sama seperti membuat keramik. Oleh sebab itu ferit ini sebenarnya adalah keramik. 
Penggunaan ferit juga disesuaikan dengan frekeunsi kerjanya. Karena beberapa ferit akan optimum jika bekerja pada selang frekuensi tertentu. Berikut ini adalah beberapa contoh bahan ferit yang dipasar dikenal dengan kode nomer materialnya. Pabrik pembuat biasanya dapat memberikan data kode material, dimensi dan permeability yang lebih detail. 
                                          Tabel  9.4 Data Material Ferit
MATERIAL NOMOR
Permability
Freq.Optimun (MHz)
67
68
77
F
J
W
H
40
20
2000
3000
5000
10.000
15.000
10-80
80-180
0.5-50
0.5-50
<1 span="">
<1 span="">
<200 khz="" span="">
Permeability bahan bisa juga diketahui dengan kode warna tertentu. Misalnya abu-abu, hitam, merah, biru atau kuning. Sebenarnya lapisan ini bukan hanya sekedar warna yang membedakan permeability, tetapi berfungsi juga sebagai pelapis atau  isolator. Biasanya pabrikan menjelaskan berapa nilai tegangan kerja untuk toroida tersebut.  Untuk membuat induktor biasanya tidak diperlukan kawat tembaga yang sangat panjang. Paling yang diperlukan hanya puluhan sentimeter saja, sehingga efek resistansi bahan kawat tembaga dapat diabaikan. Ada banyak kawat tembaga yang bisa digunakan. Untuk pemakaian yang profesional di pasar dapat dijumpai kawat tembaga dengan standar AWG (American Wire Gauge). Standar ini tergantung dari diameter kawat, resistansi dan sebagainya. Misalnya kawat tembaga AWG32 berdiameter kira-kira 0.3mm, AWG22 berdiameter 0.7mm ataupun AWG20 yang berdiameter kira-kira 0.8mm. Biasanya yang digunakan adalah kawat tembaga tunggal dan memiliki isolasi.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar