Halaman

Selasa, 03 Maret 2015

Jenis-Jenis Lampu Pijar

Jenis-Jenis Lampu Pijar

Lampu pijar adalah suatu sumber cahaya yang membangkitkan cahaya sebagai hasil dari pancaran suhu yang sangat tinggi. Cahaya lampu pijar dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik yang dialirkan pada kawat halus (pijar) yang memunyai tahanan serta titik lebur yang tinggi sehingga menimbulkan panas dan cahaya. Lampu pijar sering disebut dengan lampu “Lampu Filament“ . 
Lampu pijar tergolong lampu listrik generasi awal yang masih digunakan hingga saat ini. Filament lampu pijar terbuat dari tungsten (wolfram), bola lampunya diisi gas. Bentuk , modifikasi material maupun pewarnaan gelasnya kini makin bervariasi.
Jenis – jenis lampu pijar sebagai berikut :
a.   Lampu benang arang
Lampu ini merupakan lampu pijar pertama yang dibuat oleh Thomas Alva Edison pada tahun 1879. pada waktu yang sama , Swan di Inggris juga mencapai hasil yang sama.
Lampu – lampu pertama itu menggunakan benang arang sebagai  sebagai alat pemijar. Suhunya mencapai 2000˚ C. cahaya yang dipancarka kemerah – merahan, dan flux cahaya spesifikasinya 3 lumen watt. Kerena menggunakan benang arang, lampu – lampu ini memiliki koefisien suhu negative.
lampu benang arang
b.      Lampu Vakum Kawat Wolfram
Lampu ini merupakan hasil perkembangan dari lampu benang arang. Lampu ini diciptakan oleh Coolidge Coil dari Amerika , dia berhasil membuat kawat lampu pijar dari wolfram. Lampu ini bekerja pada temperatur suhu ± 2300˚C dan mempunyai output  cahaya yang lebih putih dari lampu benang arang. Cahaya spesifikasinya sekitar 8 lumen watt, pada mulanya bola lampu pijar ini dikosongkan dari gas sehingga disebut lampu vakum.
lampu kawat Wolfram
b.      Lampu Berisi Gas
Lampu ini merupakan hasil perkembangan dari lampu vakum. Bola lampu ini diisi dengan gas argon atau nitrogen, sehingga lampu tersebut mempunyai suhu kerja 2700˚C dengan output cahaya spesifikasi kira – kira 12 lumen watt.
Jenis lampu ini berisi gas dengan tekanan kira – kira 1 atm, akan tetapi gas yang diisikan itu juga mendinginkan kawat pijarnya. Karena itu lalu digunakan kawat pijar spiral. Penemu kawat pijar spiral ini ialah Langmuir yang berasal dari Amerika.
Lampu Berisi Gas
b.      Lampu Bi – arlita
Lampu ini merupakan hasil perkembangan lampu berisi gas gas, lampu ini mempunyai kawat pijar spiral ganda sehingga panas yang hilang percuma menjadi berkurang, sehingga output cahayanya tinggi. Lampu ini merupakan penemuan dari Dr. W. Geiss Philips. Output cahaya dari lampu ini kira – kira 14 lumen watt pada suhu kerja kawat pijar antara 2400˚C - 2700˚C. untuk mengurangi kesilauan , sebelah dalam lampu ini diburamkan.
Lampu Bi-Arlita
e.  Lampu Halogen
            Lampu halogen tergolong lampu pijar yang kedalam bola lampunya di isi dengan unsur halogen diantaranya iodida. Gelas lampu halogen digunakan jenis gelas keras yang mampu Manahan temperature hingga 250ÂșC. disamping itu dengan memakai gelas keras tersebut memungkinkan bola lampu diisi dengan gas tekanan tinggi. Kesulitannya adalah memasukkan iodida kedalam bola lampu karena  iodida korsif terhadap pompa yang digunakan untuk mengisikannya. Sehubungan dengan hal tersebut halogen yang kemudian digunakan adalah CH3 Br ( mono bromide metan ) atau CH2Br ( dibromida metan ). Lampu halogen berumur rata - rata pemakain 1000 hingga 2000 jam. Efekesi lampu halogen mencapai 20 lumen / watt. Umumnya umur lampu pijar biasa hanya sekitar 750 hingga 1.500jam, sementara umur lampu halogen bisa mencapai 2.000 hingga 4.000 Jam.     
Lampu Halogen
Lampu pijar biasa berisi filamen tungsten, dibungkus dengan kaca dan disertakan di dalamnya campuran gas (umumnya Nitrogen, Argon dan Krypton). Ketika listrik disalurkan, maka filamen akan menjadi panas (bisa mencapai 2.000°C) dan kemudian terlihat membara. Bara terang tersebut kemudian menjadi sumber cahaya.
Faktor yang mempengaruhi pendeknya umur lampu halogen adalah:
  1. Kaca lampu disentuh
  2. Kaca lampu terkena tetesan air akibat kebocoran box lampu
  3. Tegangan listrik yang kurang (membuat filamen tidak menyala maksimal).
  4. Banyak getaran / vibrasi
 
Gambar proses Pemutusan Filamen lampu
Lampu halogen termasuk dalam jenis lampu pijar. Lampu halogen diciptakan dengan memperbaiki proses lampu pijar biasa di atas, yaitu dengan mengurangi masalah menguapnya tungsten. Kaca lampu dibuat dari kaca kuarsa yang tipis dan tahan panas, kemudian gas yang diisikan ditambahkan sedikit gas halogen.
Gambar proses penguapan gas tungsten

Keterangan Gambar:
  1. Terlihat gas halogen diantara gas-gas lainnya dalam lampu halogen. Secara kimia, gas halogen (butir merah) akan bereaksi dengan uap tungsten (butir hitam) yang kemudian menghasilkan halida tungsten.
  2. Pada saat filamen tungsten membara, tungsten akan menguap.
  3. Gas halogen mengikat uap tungsten tadi menjadi tungsten halida. Ketika halida tersebut menyentuh tungsten filamen yang sedang membara, senyawa tersebut kembali terpecah dimana gas halogen kembali terlepas sementara tungsten kembali melekat pada filamen.
  4. Siklus ini berulang terus menerus yang menghasilkan cahaya lampu yang stabil dan umur lampu yang panjang.




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar