Dalam pembuatan pantun kita dituntut harus mentaati kaedah-kaedah perpantunan, seperti bunyi rima yang beraturan, abab. Tetapi sepertinya hal itu tidak terlalu dipermasalahkan karena akhir-akhir ini muncul kaedah jenis baru yang lebih kontemporer, dimana pantun dibuat sesuka hati. Hal ini berlaku terutama dalam pembuatan pantun jenaka. Penasaran seberapa lucunyakah pantun jenaka yang ada di sekitar kita, mari simak ulasan di bawah ini :
PANTUN JENAKA
Ikan gabus di rawa-rawa,
Ikan belut nyangkut di jaring,
Perutku sakit menahan tawa,
Gigi palsu loncat ke piring
Ikan belut nyangkut di jaring,
Perutku sakit menahan tawa,
Gigi palsu loncat ke piring
Dimana kuang hendak bertelur,
Diatas lata dirongga batu,
Dimana tuan hendak tidur,
Diatas dada dirongga susu
Elok berjalan kota tua,
Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang ajaran dapat
Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang ajaran dapat
Anak ayam turun ke bumi,Limau purut di tepi rawa,,
Induk ayam naik kelangit,
Anak ayam nyari kelangit,
Induk ayam nyungsep ke bumi
Buah dilanting belum masak,
Sakit perut sebab tertawa,,
Melihat kucing duduk berbedak
Jalan-jalan ke rawa-rawa,Sakit kaki ditikam jeruju,
Jika capai duduk di pohon palm,
Geli hati menahan tawa,
Melihat katak memakai helm
Jeruju ada didalam paya,
Sakit hati memandang susu,
Susu ada dalam kebaya
Disana gunung, disini gunung,
Ditengah-tengah bunga melati,
Saya bingung kamu pun bingung,
Kenapa ada bunga melati ???!?
Naik kebukit membeli lada,
Lada sebiji dibelah tujuh,
Apanya sakit berbini janda,
Anak tiri boleh disuruh
Lada sebiji dibelah tujuh,
Apanya sakit berbini janda,
Anak tiri boleh disuruh
Pohon kelapa, Pohon durian,,
Pohon Cemara, Pohon Palem,
Pohonnya tinggi-tinggi Bo!
Orang Sasak pergi ke Bali,
Membawa pelita semuanya,
Berbisik pekak dengan tuli,
Tertawa si buta melihatnya
Membawa pelita semuanya,
Berbisik pekak dengan tuli,
Tertawa si buta melihatnya
Membawa pelita semuanya,
Berbisik pekak dengan tuli,
Tertawa si buta melihatnya
Naik kebukit membeli lada,Orang Sasak pergi ke Bali,
Lada sebiji dibelah tujuh,
Apanya sakit berbini janda,
Anak tiri boleh disuruh
Membawa pelita semuanya,
Berbisik pekak dengan tuli,
Tertawa si buta melihatnya
Jauh di mata,dekat dihati,
Jauh di hati,dekat dimata,
Jauh-dekat tujuh ratus perak
Ada apa diseberang itu,
Mentimun busuk dimakan kalong,
Ada apa diseberang itu,
Bujang bungkuk gadis belong
Mentimun busuk dimakan kalong,
Ada apa diseberang itu,
Bujang bungkuk gadis belong
Sakit kaki ditikam jeruju,
Jeruju ada didalam paya,
Sakit hati memandang susu,
Susu ada dalam kebaya
Ada buah manggis,
Ada juga buah anggur,
Awalnya romantis,
Pas tekdung malah kabur
Jangan lupa membeli kitab,
Cewek sekarang tidak bisa diharap,
Bodi bohai betis berkurap
Elok berjalan kota tua,
Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang ajaran dapat
Ada juga buah anggur,
Awalnya romantis,
Pas tekdung malah kabur
Jangan takut,Jalan-jalan ke Kota Arab,
Jangan kawatir,
Itu kentut,
Bukan petir
Jangan lupa membeli kitab,
Cewek sekarang tidak bisa diharap,
Bodi bohai betis berkurap
Elok berjalan kota tua,
Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang ajaran dapat
Buah Nanas, Buah bengkoang,
Buah jambu, Buah kedondong,
Ngerujak dooooooooonggggggg
Senangis letak di timbangan,
Pemulut kumbang pagi-pagi,
Menangis katak di kubangan,
Melihat belut terbang tinggi
Ada Kambing Makan Rumput..,
Anak-anak pada Senang ..,
Melihat banci Bergoyang Dangdut..
Pemulut kumbang pagi-pagi,
Menangis katak di kubangan,
Melihat belut terbang tinggi
Anak Hindu beli petola,Jalan-Jalan ke Kota Sumedang..,
Beli pangkur dua-dua,
Mendengar kucing berbiola,
Duduk termenung tikus tua
Ada Kambing Makan Rumput..,
Anak-anak pada Senang ..,
Melihat banci Bergoyang Dangdut..
Bunga mawar tangkai berduri,
Laris manis pedang cendol,
Aku tersenyum malu sekali,
Ingat dulu suka mengompol
Anak cina menggali cacing,
Mari diisi dalam tempurung,
Penjual sendiri tak kenal dacing,
Alamat dagangan habis diborong
Mari diisi dalam tempurung,
Penjual sendiri tak kenal dacing,
Alamat dagangan habis diborong
Biduk buluh bermuat tulang,
Anak Siam pulang berbaris,
Duduk mengeluh panglima helang,
Melihat ayam bercengkang keris
Buah jering dari Jawa,
Naik sigai ke atas atap,
Ikan kering lagi ketawa,
Dengar tupai baca kitab
Naik sigai ke atas atap,
Ikan kering lagi ketawa,
Dengar tupai baca kitab
Pohon manggis di tepi rawa,
Tempat datuk tidur beradu,
Sedang menangis nenek tertawa,
Melihat datuk bermain gundu
Anak dara Datuk Tinggi,
Buat gulai ikan tilan,
Datuk tua tak ada gigi,
Bila makan kunyah telan
Buat gulai ikan tilan,
Datuk tua tak ada gigi,
Bila makan kunyah telan
Jikalau lengang dalam negeri,
Marilah kita pergi ke kota,
Hairan tercengang kucing berdiri,
Melihat tikus naik kereta
Punggur berdaun di atas kota,
Jarak sejengkal dua jari,
Musang rabun,
helang pun buta,
Baru ayam suka hati
Jarak sejengkal dua jari,
Musang rabun,
helang pun buta,
Baru ayam suka hati
Ketika perang di negeri Jerman,
Ramai askarnya mati mengamuk,
Rangup gunung dikunyah kuman,
Lautan kering dihirup nyamuk
Jual betik dengan kandil,
Kandil buatan orang Inggeris,
Melihat buaya menyandang bedil,
dan kerbau tegak berbaris
Kandil buatan orang Inggeris,
Melihat buaya menyandang bedil,
dan kerbau tegak berbaris
Berderak-derak sangkutan dacing,
Bagaikan putus diimpit lumpang,
Bergerak-gerak kumis kucing,
Melihat tikus bawa senapang
Pokok pinang patanya condong,
Dipukul ribut berhari-hari,
Kucing berenang tikus berdayung,
Ikan di laut berdiam diri
Dipukul ribut berhari-hari,
Kucing berenang tikus berdayung,
Ikan di laut berdiam diri
Tanam pinang di atas kubur,
Tanam bayam jauh ke tepi,
Walaupun musang sedang tidur,
Mengira ayam di dalam mimpi
Anak bakau di rumpun salak,
Patah taruknya ditimpa genta,
Riuh kerbau tergelak-gelak,
Melihat beruk berkaca mata
Patah taruknya ditimpa genta,
Riuh kerbau tergelak-gelak,
Melihat beruk berkaca mata
Orang menganyam sambil duduk,
Kalau sudah bawa ke balai,
Melihat ayam memakai tanduk,
Datang musang meminta damai
Hilir lorong mudik lorong,
Bertongkat batang temberau,
Bukan saya berkata bohong,
Katak memikul paha kerbau
Bertongkat batang temberau,
Bukan saya berkata bohong,
Katak memikul paha kerbau
Di kedai Yahya berjual surat,
Di kedai kami berjual sisir,
Sang buaya melompat ke darat,
Melihat kambing terjun ke air
KUMPULAN PANTUN LUCU 2014
Jalan-jalan ke kota paris.,
Banyak rumah berbaris-baris.,
Biar mati diujung keris.,
Asal dapat dinda yang manis….
Banyak rumah berbaris-baris.,
Biar mati diujung keris.,
Asal dapat dinda yang manis….
Gagang golok,,gagang cangkul..,
Gagang cangkul juga gagang celurit..,
Ga bisa nyolok katanya tumpul..,
Biarpun tumpul tetep hasilnya buncit.?
Pohon ara dibuat gubuk..,
Pasang pasak biar tegak..,
Resiko asmara dunia facebook.. ,
Cinta ditolak blokir bertindak..
Pasang pasak biar tegak..,
Resiko asmara dunia facebook.. ,
Cinta ditolak blokir bertindak..
Beli kentang dibuat rujak.. ,
Biar mantap ditambah sambal..,
Tidur terlentang tiada nyenyak..,
Tidur tengkurap ada yang mengganjal..
Rintik rintik turun hujan..,
Masuk kamar sama teman..,
Gadis cantik jadi pujaan..,
Mau dilamar kok hamil duluan...
Masuk kamar sama teman..,
Gadis cantik jadi pujaan..,
Mau dilamar kok hamil duluan...
Makan bubur diatas meja...,
Minumnya jus diatas rak...,
Hari libur tetap bekerja..,
Dapat bonus ambilnya di irak...
Ke jakarta naiklah pesawat..,
Pesawat terbang, landingnya susah..,
Kalau cinta sudah melekat..,
Siang terbayang, malam mimpi basah..
Pesawat terbang, landingnya susah..,
Kalau cinta sudah melekat..,
Siang terbayang, malam mimpi basah..
Kalau ada sumur diladang..,
Bolehlah kita menggosok gigi..,
Kalau anda diwarung padang..,
Bolehkah kita ditraktir lagi..
Langit mendung diatas lautan...
Lebat hujannya tiada terbendung...
Gadis berkerudung cantik menawan...
Kedip matanya rontokan bulu hidung...
Lebat hujannya tiada terbendung...
Gadis berkerudung cantik menawan...
Kedip matanya rontokan bulu hidung...
Hari minggu sudahlah siang..
Setelah siang menuju petang...
Ditunggu tunggu gak jua datang...
Sekali datang kok nagih utang...
Petik kecapi suara bening..
Satu satu dawai di harpa..
Cium dipipi cium di kening..
Setelah itu yang dicium apa ? ?
Satu satu dawai di harpa..
Cium dipipi cium di kening..
Setelah itu yang dicium apa ? ?
Masak tongkol didalam loyang...
Semur jengkol bumbunya pala...
Geal geol pantat bergoyang...
Sekali senggol pening kepala..
Kota bintan banyak perunggu..
Kota ciamis membangun tugu..
Janji kencan dimalam minggu..
Tapi gerimis sudah menunggu..
Kota ciamis membangun tugu..
Janji kencan dimalam minggu..
Tapi gerimis sudah menunggu..
Kue rangin rasanya manis..
Kue tar bukanlah lapis..
Malam dingin hujan gerimis..
Sebentar bentar kebelet pipis..
Stasiun tugu stasiun kereta api..
Tempat jualan si tukang lapis..
Hari minggu cuma nonton tipi..
Mau jalan dompet dah menipis..
Tempat jualan si tukang lapis..
Hari minggu cuma nonton tipi..
Mau jalan dompet dah menipis..
Ini musim masih penghujan...
Kata simbok jangan nakal..
yang muslim silahkan Jumatan..
Bawa gembok amankan sendal..
Hujan gerimis deraslah amat..
Ada kilat bertabrakan..
Hari kamis malam jumat..
Yang mau kumat dipersilahkan..
Ada kilat bertabrakan..
Hari kamis malam jumat..
Yang mau kumat dipersilahkan..
Beli berlian dikota belawan..
Hujan gerimis dikota mekah..
Cantik nan itu perawan..
Wajahnya manis senyum merekah..
Masak ayam masak tumis..
Iris tipis sampai habis..
Selasa malam hujan gerimis..
Dompet tipis smakin kritis..
Iris tipis sampai habis..
Selasa malam hujan gerimis..
Dompet tipis smakin kritis..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar